KEWARGANEGARAAN
BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan Bangsa
Bagaimana konsep pkn secara etimologis? PKn dibentuk oleh 2 kata, yaitu kata pendidikan
dan kewarganegaraan. Untuk mengerti istilah pendidikan, anda dapat melihat
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) atau secara lengkap lihat definisi
pendidikan dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 Ayat (1). Secara konseptual
istilah kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dengan istilah warga Negara. Selanjutnya
ia juga berkaitan dengan istilah pendidikan kewarganegaraan. Dalam literatur
inggris ketiganya dinyatakan dengan istilah citizen, citizenship dan
citizenship education.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan dimanapun umumnya
bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik (good citizen). Kita dapat mencermati undang-undang RI Nomor
20 Tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 37 ayat 1 huruf b yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan
dasar dan menengah wajib membuat pendidikan kewarganegaraan. Demikian pula ayat
2 huruf b dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan
Tinggi lebih eksplisit dan tegas dengan menyatakan nama mata kuliah
kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib. Dikatakan bahwa mata kuliah kewarganegaraan
adalah pendidikan yang mencakup pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Negara
Kesatuan RI dan Bhineka Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga Negara
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
B. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia
Secara historis, pendidikan kewarganegaraan dalam arti
substansi telah dimulai jauh sebelum indonesia di proklamasi kan sebagai negara
merdeka. Dalam sejarah kebangsaan Indonesia, berdirinya organisasi budi utomo
tahun 1908 disepakati sebagai hari kebangkitan nasional karena pada saat itulah
dalam diri bangsa indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa walaupun belum
menamakan Indonesia. Setelah berdiri budi utomo berdiri pulau
organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan lain seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah,
PKI, NU dan organisasi lainnya yang tujuan akhirnya ingin melepaskan diri dari
penjajahan belanda. Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari wilayah
nusantara berikrar menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan
berbahasa persatuan bahasa Indonesia. PKn
pada saat permulaan atau awal kemerdekaan lebih banyak dilakukan pada tataran
sosial kultural dan dilakukan oleh para pemimpin negara bangsa. Dalam pidato-pidatonya,
para pemimpin mengajak seluruh rakyat untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia.
Seluruh pemimpin bangsa membakar semangat rakyat untuk mengusir penjajah yang
ndak kembali menguasai diri menduduki indonesia yang telah dinyatakan merdeka.
Pidato-pidato dan ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para pejuang, serta kyai-kyai
di pondok pesantren yang mengajak umat berjuang mempertahankan tanah air
merupakan PKn dalam dimensi sosial cultural. Inilah sumber PKn dari aspek
sosiologis. PKn dalam dimensi sosiologi sangat diperlukan oleh masyarakat dan
akhirnya negara bangsa untuk menjaga memelihara dan mempertahankan eksistensi
negara bangsa.
Secara politis, pada awal pemerintahan orde baru,
kurikulum sekolah yang berlaku dinamakan kurikulum 1968. Dalam kurikulum
tersebut di dalamnya tercantum mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Negara.
Dalam mata pelajaran tersebut materi maupun metode yang bersifat indoktrinaktif
dihilangkan dan diubah dengan materi dan metode pembelajaran baru yang
dikelompokkan menjadi kelompok pembinaan jiwa pancasila. Pasca orde baru sampai
saat ini, nama mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kembali mengalami
perubahan. Perubahan tersebut dapat diidentifikasi dari dokumen mata pelajaran
pkn tahun (2006) menjadi mata pelajaran ppkn pada tahun (2013).
C.
Mendeskripsikan
Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan
Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain,
melainkan sangat tergantung pada kemampuan bahasa sendiri. Apakah Indonesia
akan percaya menjadi negara yang ada dalam aku beri masa depan? Indonesia akan
menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati oleh bangsa lain? Semuanya sangat
tergantung kepada bangsa Indonesia. Demikian pula untuk masa depan PKn sangat
ditentukan oleh eksistensi konstitusi negara dan bangsa indonesia pkn akan
sangat dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan tuntutan
kemajuan bangsa. Bahkan yang lebih penting lagi, akan sangat ditentukan oleh
pelaksanaan konstitusi yang berlaku.
D. Rangkuman Hakikat dan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
1. Secara
etimologis pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata pendidikan dan kata
kewarganegaraan. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal
ihwal yang berhubungan dengan warga Negara.
2. Secara
yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Secara
terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang
berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan
lainnya: pengaruh pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan
orang tua. Kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir
kritis, analitis bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis berdasarkan pancasila dan uud 1945.
4. Secara
historis, PKn di indonesia awalnya di desa diselenggarakan oleh organisasi
pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaan dan cita-cita indonesia
merdeka. Secara sosiologis, PKn indonesia dilakukan pada tataran sosial
kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah
air dan bangsa Indonesia. Secara politis, PKn indonesia lahir karena tuntutan
konstitusi atau uud 1945 dan sejumlah kebijakan pemerintah yang berkuasa sesuai
dengan masanya.
5. PKn
Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia,
eksistensi konstitusi Negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa.
BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER
A.
Menelusuri
Konsep dan Urgensi Identitas Nasional
Konsep
identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar yaitu identitas dan nasional.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia identitas berarti ciri-ciri atau keadaan
khusus seseorang. Dengan demikian identitas menunjuk pada ciri atau penanda
yang dimiliki oleh seseorang pribadi dan dapat pula kelompok misalnya kartu
tanda penduduk, id card, surat izin mengemudi, kartu pelajar, dan kartu
mahasiswa. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “nasional” berarti bersifat
kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa.
Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan identitas nasional lebih dekat dengan
arti jati diri yang ini ciri-ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan
tentang kebangsaan yang membedakan bangsa indonesia dengan bangsa lain. Apabila
bangsa indonesia memiliki identitas nasional maka bangsa lain akan dengan mudah
mengenali dan mampu membedakan bangsa indonesia dengan bangsa lainnya. Demikianlah
pengertian identitas nasional secara etimologis
Identitas
nasional bagi bangsa indonesia akan sangat ditentukan oleh ideologi yang dianut
dan norma dasar yang dijadikan pedoman untuk berperilaku. Semua identitas ini
akan menjadi ciri yang membedakan bangsa indonesia dari bangsa lain. Identitas
nasional dapat diidentifikasi baik dari sifat lahirnya yang dapat dilihat
maupun dari sifat batinnya yang hanya dapat dirasakan oleh hati nurani. Bagi
bangsa Indonesia, jati diri tersebut dapat tersimpan dalam ideologi dan
konstitusi negara, ialah pancasila dan uud negara republik indonesia tahun 1945.
Pancasila merupakan identitas nasional
indonesia yang unik. Pancasila bukan hanya identitas dalam arti fisik atau symbol,
layaknya bendera yang dan lambang lainnya. Pancasila adalah identitas cara non
fisik atau lebih tepat dikatakan bahwa pancasila adalah jati diri bangsa (Kaelan,
2002).
B.
Menggali
Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional Indonesia Identitas
primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang mengawali terjadinya
identitas sekunder, sedangkan identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk
atau direkonstruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama. Bangsa Indonesia
yang memiliki identitas primer atau etnis atau suku bangsa lebih dari 700 suku
bangsa telah bersepakat untuk membentuk negara kesatuan republik indonesia
dengan menyatakan proklamasi kemerdekaan tahun 17 agustus 1945. Identitas etnis
yang terwujud antara lain dalam bentuk budaya etnis yang dikembangkan agar
memberi sumbangan bagi pembentukan budaya nasional dan akhirnya menjadi
identitas nasional. Secara historis,
khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional indonesia ditandai ketika
munculnya kesadaran rakyat indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh
asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa kebangkitan nasional (bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri
sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu
muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa. Kesadaran ini muncul
karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari politik
etnis. Dengan kata lain, unsur pendidikan sangatlah penting bagi pembentuk
pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas nasional.
Secara
sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,
komunikasi, dan bersinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan
panjang menuju indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca
kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana
oleh pemerintah dan organisasi per kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan
seperti upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan
formal atau non formal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antar etnis,
antar budaya, antar bahasa, antar golongan yang terus menerus dan akhirnya
menyatu ber afiliasi dan memperkokoh NKRI.
Secara
politis, beberapa bentuk identitas nasional indonesia yang dapat menjadi papan
ciri atau pembangun jati diri bangsa indonesia meliputi bendera sang merah
putih, bahasa indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa Negara, lambang
negara garuda pancasila, dan lagu kebangsaan indonesia raya.
1. Bendera
negara Sang Merah Putih
Ketentuan
tentang bendera negara diatur dalam uu nomor 24 tahun 2009 mulai pasal 4 sampai
pasal 24. Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 agustus
1945 namun telah ditunjukkan pada peristiwa sumpah pemuda tahun 1928. Bendera
yang dikibarkan pada proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia tanggal 17 agustus
1645 di jalan pegangsaan timur nomor 56 jakarta disebut bendera pusaka sang
saka merah putih. Bendera pusaka sang saka merah putih saat ini disimpan dan
dipelihara di monumen nasional Jakarta.
2. Bahasa
Negara Bahasa Indonesia
Ketentuan
tentang bahasa negara diatur dalam undang-undang nomor 24 tahun 2009 mulai
pasal 25 sampai pasal 45. Bahasa indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil
kesepakatan para pendiri NKRI. Bahasa indonesia berasal dari rumpun bahasa
melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan dan kemudian diangkat dan
dikeluarkan sebagai bahasa persatuan pada kongres pemuda 2 pada tanggal 28
oktober 1928. Bangsa indonesia sepakat bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa
nasional sekaligus sebagai jati diri dan identitas nasional Indonesia.
3. Lambang
Negara Garuda Pancasila
Ketentuan
tentang lambang negara bahasa negara bahasa indonesia ketentuan tentang bahasa
negara diatur dalam undang-undang nomor 24 tahun 2009 mulai pasal 46 sampai
pasal 57. Garuda adalah burung khas indonesia yang dijadikan lambang negara di
tengah-tengah perisai burung garuda terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan khatulistiwa.
4. Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya
Ketentuan
tentang lagu kebangsaan indonesia raya diatur dalam uu nomor 24 tahun 2009 mulai
pasal 58 sampai pasal 64. Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan
pada kongres pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Lagu indonesia raya selanjutnya
menjadi lagu kebangsaan yang di perdengarkan pada setiap upacara kenegaraan .
5. Semboyan
Negara Bhineka Tunggal Ika
Bhineka
Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Semboyan ini
dirumuskan oleh para the founding fathers mengacu pada kondisi masyarakat
indonesia yang sangat pluralisme yang dinamakan oleh Herbert Feith (1960),
seorang indonesianist yang menyatakan bahwa indonesia sebagai mozaic society. Seperti halnya sebuah lukisan mozaik yang
mereka beraneka warna namun karena tersusun dengan baik maka keanekaragaman
tersebut dapat membentuk keindahan sehingga dapat dinikmati oleh siapapun yang
melihatnya. Semboyan bhinneka tunggal ika mengandung makna juga bahwa bangsa
indonesia adalah bangsa yang heterogen tak ada negara atau bangsa lain yang
menyembah indonesia dapat keanekaragaman nya 6 untuk tetap berkeinginan untuk
menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
6. Dasar
Falsafah Negara Pancasila
Pancasila
memiliki sebutan atau fungsi dan kedudukan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Pancasila berfungsi sebagai dasar Negara, ideologi nasional, falsafah Negara,
pandangan hidup bangsa, way of life, dan banyak lagi fungsi pancasila sebagai
indonesia menganggap bahwa pancasila sangat penting karena keberadaannya dapat
menjadi perekat bangsa, pemersatu bangsa, dan tentunya menjadi identitas
nasional.
C.
Membangun
Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia
Bagaimana
upaya menyadarkan kembali bangsa indonesia terhadap pentingnya identitas
nasional dan memfasilitasi serta mendorong warga negara akan memperkuat
identitas nasional? Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran
warga negara dalam bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ke khususnya pada era reformasi bangsa
indonesia bagaikan berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-nilai
yang menjadi pegangan bersama. Padahal bangsa indonesia telah memiliki
nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara yakni pancasila.
BAGAIMANA URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA?
A.
Menelusuri
Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional
1. Makna
Integrasi Nasional
Kita
dapat menguraikan istilah tersebut dari dua pengertian: yaitu secara etimologi
dan terminology. Secara etimologi adalah studi yang mempelajari asal-usul kata
sejarahnya dan juga perubahan yang terjadi dari kata itu. Pengertian etimologi
dari integrasi nasional berarti mempelajari asal-usul kata pembentukan istilah
tersebut. Secara etimologi integrasi nasional terdiri atas 2 kata integrasi dan
nasional. Sekarang, kita telusuri pengertian integrasi nasional secara terminology.
Terminologi dapat diartikan penggunaan kata sebagai suatu istilah yang telah
dihubungkan dengan konteks tertentu. Konsep integrasi nasional dihubungkan
dengan konteks tertentu dan umumnya dikemukakan oleh para ahli nya.
2. Jenis
Integrasi
Tentang
pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok
menggunakan istilah integrasi politik daripada integrasi nasional. Menurutnya
integrasi politik adalah penyatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi
politik dibagi menjadi lima jenis, yakni 1) integrasi bangsa, 2) integrasi
wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elite massa, dan 5) integrasi tingkah
laku (perilaku interaktif).
·
Integrasi Politik
Dalam
tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi
yang bersifat ngerti kalau menyangkut hubungan elite dan masa, baik antara
elite politik dengan masa pengikut, atau antara penguasa dan rakyat guna
menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang
partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan
masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat beragama, dan golongan masyarakat
Indonesia.
·
Integrasi Ekonomi
Integrasi
ekonomi berarti cek terjadinya saling ketergantungan antara daerah dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling ketergantungan menjadikan
wilayah dan orang-orang dari berbagai latar akan mengadakan kerjasama yang
saling menguntungkan sinergi. Di sisi lain, integrasi ekonomi adalah
penghapusan (pencabutan) hambatan-hambatan antar daerah yang
memungkinkan ketidak lancarkan hubungan antar keduanya, misalnya peraturan, norma
dan prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan ke perpaduan
di bidang ekonomi.
·
Integrasi Sosial Budaya
Integrasi
ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga
menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras,
etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi
sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial
budaya di masyarakat misal suku, agama, dan ras.
3. Pentingnya
Integrasi Nasional
Menurut
Myron Weiner dalam Surbakti (2010), dalam negara merdeka faktor pemerintah yang
ber keabsahan merupakan hal penting bagi pembentukan negara bangsa. Hal ini
disebabkan tujuan negara hanya akan dapat dicapai apabila terdapat suatu
pemerintah yang mampu menggerakkan dan mengerahkan seluruh potensi masyarakat
agar mau bersatu dan bekerjasama. Kemampuan ini tidak hanya dapat dijalankan
melalui kewenangan menggunakan kekuatan fisik yang sah tetapi juga persetujuan
dan dukungan paketnya terhadap pemerintah itu. Jadi, diperlukan hubungan yang
ideal antara pemerintah dengan rakyatnya sesuai dengan sistem nilai dan politik
yang disepakati hal demikian memerlukan integrasi politik.
4. Integrasi
versus Disintegrasi
Kebalikan
dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti penyatuan ke
perpaduan antara elemen atau unsur yang ada di dalamnya, disintegrasi dapat
diartikan ketidak paduan, keterpecahan di antara unsur-unsur yang ada. Jika
integrasi terjadi konsensus maka disintegrasi dapat menimbulkan konflik atau perseteruan
dan pertentangan. Disintegrasi bangsa adalah memudar nya kesatu paduan antara
golongan, dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Gejala
disintegrasi merupakan hal yang dapat terjadi di masyarakat. Masyarakat suatu
bangsa pastilah menginginkan terwujudnya integrasi. Namun, dalam kenyataannya
yang terjadi justru gejala this integrasi disintegrasi. Memiliki banyak ragam,
misalkan pertentangan fisik, perkelahian, tawuran, kerusuhan, revolusi, bahkan
perang.
B.
Menanya
Alasan Mengapa Diperlukan Integrasi Nasional
1. Apakah
integrasi bisa berarti pembangunan atau penyatuan?
2. Apakah
istilah nasional bisa disamakan dengan istilah bangsa?
3. Mengapa
setiap bangsa memerlukan integrasi?
4. Apa
yang terjadi seandainya negara tidak ber integrasi?
5. seperti
apakah negara yang tidak mampu ber integrasi?
C.
Menggali
Sumber Historis, Sosiologis Politik tentang Integrasi Nasional
1. Perkembangan
Sejarah Integrasi di Indonesia
Menurut
Suroyo (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah mengalami
pembangunan integrasi sebelum bernegara indonesia yang merdeka.
·
Model Integrasi
Imperium Majapahit
Model
integrasi pertama ini ber sifat ke maharaja and atau imperium majapahit
struktur ke maharaja an yang begitu luas ini berstruktur konsentris.
·
Model integrasi Kolonial
Model
integrasi ke dua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas wilayah hindia
belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad 20 dengan wilayah yang
terbentang dari sabang sampai merauke.
·
Model Integrasi
Nasional Indonesia
Model
integrasi ketiga ini merupakan proses ber integrasi nya bangsa indonesia sejak
bernegara merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi colonial, namun
integrasi model ketiga ini berbeda berbeda dengan model kedua. Integrasi model
kedua lebih dimaksudkan agar rakyatnya johan (Hindia Belanda) mendukung
pemerintahan kolonial melalui penguatan birokrasi kolonial dan penguasaan
wilayah.
2. Pengembangan
Integrasi di Indonesia
·
Adanya Ancaman dari
Luar
Adanya
ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat masyarakat akan
bersatu, meskipun berbeda suku, agama, dan ras ketika menghadapi musuh bersama.
Contoh ketika penjajah belanda ingin kembali ke indonesia masyarakat indonesia
bersatu padu melawannya.
·
Gaya Politik
Kepemimpinan
Gaya
politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau mengintegrasikan masyarakat
bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik, dicintai rakyatnya, dan memiliki
jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan bangsanya yang sebelumnya tercerai
berai. Misal Nelson
Mandela dari afrika selatan. Gaya politik sebuah
kepemimpinan bisa dipakai untuk mengembangkan integrasi bangsanya.
·
Kekuatan lembaga-lembaga
politik
Lembaga
politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi sarana pemersatu masyarakat
bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan sistem pelayanan yang
sama, baik, dan diterima oleh masyarakat yang beragam. Pada akhirnya masyarakat
bersatu dalam satu sistem pelayanan
·
Ideologi Nasional
Ideologi
merupakan seperangkat nilai nilai yang diterima dan disepakati. Ideologi juga
memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju visi atau tujuan
itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu ideologi
yang sama maka memungkinkan masyarakat tersebut bersatu. Bagi bangsa Indonesia,
nilai bersama yang bisa mempersatukan masyarakat indonesia dalam pancasila. Pancasila
merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia.
·
Kesempatan pembangunan
ekonomi
Jika
pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka masyarakat bangsa
tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun jika ekonomi menghasilkan
ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau ketimpangan.
D.
Membangun
Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional
1. Dinamika
Integrasi Nasional di Indonesia
·
Integrasi Bangsa
Tanggal
15 agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding), di Vantaa, Helsinki,
Finlandia, pemerintah indonesia berhasil secara damai mengajak gerakan aceh
merdeka untuk kembali bergabung dan dia memegang teguh kedaulatan bersama negara
kesatuan republik Indonesia. Proses ini telah berhasil menyelesaikan kasus disintegrasi
yang terjadi di aceh sejak tahun 1975 sampai 2005.
·
Integrasi wilayah
Melalui
deklarasi djuanda tanggal 13 desember 1957, pemerintah indonesia mengembangkan
kedaulatan wilayah indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil diukur
dari garis yang menghubungkan titik titik ujung yang terluar pada pulau-pulau
negara Indonesia. Dengan deklarasi ini maka terjadi integrasi wilayah
teritorial Indonesia. Wilayah indonesia merupakan satu kesatuan wilayah dan
laut tidak lagi merupakan pemisah pulau, tetapi menjadi penghubung pulau-pulau
di Indonesia.
·
Integrasi Nilai
Nilai
apa yang bagi bangsa indonesia merupakan nilai integrative? jawabannya adalah
pancasila. Pengalaman mengembangkan pancasila sebagai nilai interaktif
terus-menerus dilakukan.
·
Integrasi Elite Masa
Dinamika
integrasi elite masa ditandai dengan seringnya pemimpin mendekati rakyatnya
melalui berbagai kegiata. Misalnya kunjungan daerah, temu kader pkk, dan kota
pos presiden. Kegiatan yang sifatnya mendekatkan elite dan masa akan menguatkan
dimensi vertikal integrasi nasional.
·
Integrasi Tingkah Laku
(perilaku integrative)
Mewujudkan
perilaku in the gratis dilakukan dengan pembentukan lembaga lembaga politik dan
pemerintahan termasuk birokrasi. Dengan lembaga dan birokrasi yang terbentuk
maka orang-orang dapat bekerja secara terintegrasi dalam suatu aturan dan pola
kerja yang teratur, sistematis, dan bertujuan.
2. Tantangan
dalam Membangun Integrasi
Dalam
upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi datang
dari dimensi horizontal dan vertical. Dalam dimensi horizontal, tantangan yang
ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku,
agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertical, tantangan yang ada
adalah berupa celah perbedaan antara elite dan masa, dimana latar belakang
pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elit berbeda dari masa yang cenderung
berpandangan tradisional.
BAGAIMANA NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI 1945 DAN KONSTITUSIONAL KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DIBAWAH UUD?
Dalam
arti sempit konstitusi merupakan suatu dokumen
atau seperangkat dokumen yang berisi aturan aturan dasar untuk menyelenggarakan
Negara, sedangkan dalam arti luas konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis
maupun tidak tertulis, yang menentukan bagaimana lembaga negara dibentuk dan
dijalankan. Konstitusi diperlukan untuk membatasi kekuasaan pemerintah atau
penguasa Negara, membagi kekuasaan Negara, dan memberi jaminan HAM bagi warga Negara.
Konstitusi mempunyai materi muatan tentang organisasi Negara, HAM, prosedur
mengubah UUD, kadang-kadang berisi larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
UUD, cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi Negara. Dalam perkembangannya,
tuntutan perubahan UUD NRI 1945 menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, MPR melakukan perubahan
secara bertahap dan sistematis dalam empat kali perubahan. Keempat kali
perubahan tersebut harus dipahami sebagai suatu rangkaian dan satu kesatuan. Dasar
pemikiran perubahan uud negara republik indonesia 1945 adalah kekuasaan
tertinggi di tangan MPR, kekuasaan yang sangat besar pada presiden, pasal-pasal
yang terlalu luwes sehingga dapat menimbulkan multi tafsir, kewenangan pada
presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang, dan rumusan UUD
NRI 1945 tentang semangat penyelenggaraan negara belum cukup didukung ketentuan
konstitusi yang sesuai dengan tuntutan reformasi.
BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUMBER PADA KEDAULATAN RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT?
Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara
paksa oleh yang berkepentingan. Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud
dari hubungan warga negara dengan Negara. Hak dan kewajiban bersifat timbal balik,
bahwa warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap Negara, sebaliknya pula
negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga Negara. Hak dan kewajiban
warga negara dan negara indonesia diatur dalam uud negara republik indonesia
1945 mulai pasal 27 sampai 34, termasuk di dalamnya ada hak asasi manusia dan
kewajiban dasar manusia. Pengaturan akan hak dan kewajiban tersebut bersifat
garis besar yang penjabaran nya dituangkan dalam suatu undang-undang.
Sekalipun
aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan
aspek hak asasi manusia sebagaimana tertuang dalam uud negara republik
indonesia 1945, namun secara filosofis tetap mengindikasikan adanya pandangan
bangsa indonesia bahwa hak asasi tidak dapat berjalan tanpa dibarengi kewajiban
asasi. Dalam konteks ini indonesia menganut paham harmoni antara kewajiban dan
hak ataupun sebaliknya harmoni antara hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban warga negara dan negara mengalami
dinamika terbukti dari adanya perubahan perubahan dalam rumusan pasal-pasal uud
nri 1945 melalui proses amandemen dan juga perubahan undang-undang yang
menyertai nya. Jaminan akan hak dan kewajiban warga negara dan negara dengan
segala dinamika nya diupayakan berdampak pada terpenuhi nya keseimbangan yang
harmonis antara hak dan kewajiban negara dan warga Negara.
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI IDNONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NRI 1945?
Secara etimologis, demokrasi berasal
dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang
berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demos-cratein atau demos-cratos
berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Secara terminologi, banyak
pandangan tentang demokrasi. Tidak ada pandangan tunggal tentang apa itu
demokrasi. Demokrasi dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pemerintahan,
sebagai sistem politik, dan sebagai pola kehidupan bernegara dengan prinsip-prinsip
ya menyertai nya. Berdasar ideologinya, demokrasi indonesia adalah demokrasi
yang berdasar pancasila. Demokrasi pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan
atau kekuasaan tertinggi ada pada rakyat yang dalam penyelenggaraan nya di jiwa
oleh nilai-nilai pancasila. Demokrasi pancasila dalam arti sempit adalah
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
Demokrasi
indonesia adalah demokrasi konstitusional selain karena dirumuskan nilai dan
norma nya dalam uud 1945, konstitusi indonesia juga bersifat membatasi
kekuasaan pemerintahan dan menjamin hak-hak dasar warga Negara. Praktik
demokrasi pancasila berjalan sesuai dengan dinamika perkembangan kehidupan
kenegaraan Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi pancasila secara ideal setelah
terrumuskan, sedangkan dalam tataran empiris mengalami pasang surut. Sebagai
pilihan akan pola hidup dan bernegara sistem demokrasi dianggap penting dan
bisa diterima banyak negara sebagai jalan mencapai tujuan hidup bernegara yakni
kesejahteraan dan keadilan.
SUMBER: Buku Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan “Pendidikan Kewargsnegaraan untuk Perguruan Tinggi”
2006. Cetakan I.
SEMOGA BERMANFAAT..
0 komentar: